Pemko Samarinda Studi Banding ke Pemko Banda Aceh

logo pemko samarindaDalam rangka meningkatkan kualitas pelayan publik, Pemerintah Kota Samarinda yang dipimpin Asisten II Suko Sunawar sebagai ketua rombongan melakukan studi banding ke Banda Aceh untuk mempelajari kiat-kiat keberhasilan Pemko Banda Aceh dibidang pelayanan publik. Rombongan yang beranggotakan 8 orang ini diterima Sekdakota Banda Aceh Drs. T. Saifuddin TA M. Si, Kamis (14/2/2013) di ruang rapat Walikota Banda Aceh.

Pada pertemuan tersebut, Suko Sunawar mengatakan mereka ditugaskan oleh Walikota Samarinda untuk mempelajari sejauh mana pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan di Banda Aceh, khususnya yang mengacu pada hasil survei yang dilakukan oleh integritas pelayanan sektor publik KPK yang menetapkan Pemko Banda Aceh sebagai Satu kota yang mendapatkan predikat sangat bagus pada tahun 2012.
“Dari Rekapitulasi yang dikeluarkan KPK Pemko Banda Aceh berada di urutan ke 4 pelayanan publik terbaik di Indonesia, sedangkan Pemko Samarinda berada pada posisi 26, oleh karena itu kami ingin melihat langsung dan mempelajarinya untuk kemudian kami terapkan di Samarinda” jelas Suko.
Selain itu, lanjut Suko Pemko Samarinda juga ingin mempelajari sistem pengeloaan sampah dan potensi PAD, terutama di sektor perparkiran. “Kami juga ingin mempelajari sistem pengelolaan sampah, dimana Banda Aceh kelihatan sangat bersih dan telah 5 kali meraih Adipura. Pendapatan dari parkir juga sangat menarik bagi kami, Samarinda dengan jumlah penduduk 900 ribu jiwa tentunya lebih banyak pengguna kenderaan, tapi dari sektor parkir kami hanya mengumpulkan 600 juta, jauh dibawah Banda Aceh yang mampu mengumpulkan 2,6 M dari jumlah penduduk 230 ribu jiwa” ujar Suko.
Sementara itu, sekdakota T. Saifuddin didampingi Asisten bidang Pemerintahan Drs. Tarmizi Yahya MM, Asisten bidang Ekonomi dan Pemerintahan Drs. Ramli Rasyid M. Si, Kepala KPPTSP Emiliana Sofyana, Kadisdukcapil T. Samsuar, Kadis DKKK Ir. Jalaluddin dan sejumlah Kepala SKPD lainnya menyambut baik kedatangan tamu dari pulau kalimantan tersebut, Sekda mengucapkan selamat datang di ibukota Provinsi Aceh.
Terkait dengan pelayanan publik, sekda mengaku tidak memberlakukan kiat-kiat khusus dalam penerapannya, hanya saja selaku aparatur pemerintah, PNS di kota Banda Aceh selalu diingatkan bahwa mereka merupakan pelayan masyarakat yang harus selalu siap memberikan pelayanan. “Kita mencoba mengedepankan transparansi saja, di perizinan, kita menjalankan sesuai SOP. Mau ngurus HO misalnya, kita publikasikan kepada masyarakat syaratnya apa, siapnya berapa hari, biayanya berapa itu tertera semua di spanduk dan baliho yang kita sebarkan dan mudah dibaca masyarakat” jelas Sekda.
Terkait perekaman data E-KTP, sekda mengaku pernah memerintahkan para Camat untuk membuka kantor pada malam hari. Sementara dibidang retribusi parkir, sekda menjelaskan kebijakan yang dilakukan adalah dengan menawarkan kontrak kepada pihak ke tiga. “Parkir ini kita kaji dulu potensinya, kemudian kita tawarkan berapa mereka mampu, tapi tentunya dibawah pengawasan Dinas Perhubungan” kata Sekda.
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih Satu jam tersebut di tutup Sekda menjelang Shalat Ashar, dengan harapan bermanfaat bagi Pemko Samarinda dan Pemko Banda Aceh sendiri. “Silaturrahmi seperti ini mutlak kita butuhkan, semoga dengan saling sharing seperti ini, akan membuat kedua kota ini lebih berkembang” Harap Sekda.

(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / MKK)

Tentang bpmkotabandaaceh
Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Banda Aceh

Tinggalkan komentar